
AliansiSasambotimes, Dompu- Massa aksi yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Al-Amin Dompu menggelar aksi demontrasi di Bundaran Taman Kota Dompu, aksi tersebut dilakukan kaitan dengan maraknya kasus peredaran Narkoba di Kabupaten Dompu serta kasus pemanahan yang meresahkan masyarakat. Jumat 13 Oktober 2023.
Aksi yang di komandoi oleh Korlap Yogi dan Amin Ra’is dalam orasi bergilir di Kabupaten Dompu sering terjadi kasus pemanahan tak hanya menyasar lawan pelaku melainkan masyarakat umum. Bahkan tingkat kriminalitas termasuk miras dan peredaran narkoba.
Aksi tersebut dilakukan di dua titik yakni, di Taman Kota Dompu dan Polres Dompu, Massa aksi yang geram meminta Kapolres Dompu menemui massa aksi.
Sebagai bentuk protes massa aksi sempat membakar ban bekas, massa aksi meminta Kapolres Dompu AKBP Zulkarnain,. S. I. K. Untuk menemui massa aksi.
Ketua Presma Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Al- Amin Dompu Rizki Adi Putra mengatakan sebelumnya pimpinan Kapolres Dompu tidak pernah menemui massa aksi untuk menjelaskan persoalan peredaran narkoba, Kriminalitas, Seksualitas dan persoalan kriminalitas lainnya.
“Generasi kabupaten Dompu saat ini telah terbengkalai dan hilang masa depan akibat dari mudahnya memperjual belikan narkoba, sehingga efek samping dari barang haram tersebut mengancam masa depan generasi,”ungkapnya.
Dalam tuntutan, Massa aksi mendesak APH penangkap pelaku pemanahan yang meresahkan masyrakat di Dompu, bahkan kaitan penanganan kasus tersebut APH tidak serius hal tersebut berimbas terjadi aksi pembacokan, pemanahan yang terjadi di wilayah kabupaten Dompu semakin marak hal dikarenakan kelalaian pihak APH.
Kemudian Kasus narkoba, miras oplosan yang sering di gunakan oleh pemuda, yang membuat halusinasi yang tidak jelas, sehingga pemuda, remaja yang menggunakan narkoba, narkotika dan obat-obatan, melakukan hal kejahatan yang merugikan orang lain.
“Akibat efek samping dari barang haram tersebut. Kami yakin adanya pembacokan, pemanahan dan seksualitas di wilayah kabupaten Dompu akibat dari efek barang haram tersebut,”bebernya.
Aparatur Penegak Hukum yang tidak bisa menangani dan kondusif kan wilayah kabupaten sesuai amanah UUD no. 2 tahun 2002, sehingga hal yang tidak di inginkan terjadi dilakukan oleh pemuda, remaja di kabupaten Dompu.
“Pembacokan, pemanahan terus terjadi, dan korban pun semakin banyak Akibat pihak kepolisian tidak mampu menangani persoalan yang ada di kabupaten Dompu,”pungkasnya.
Lebih lanjut Rizky mengatakan tiap wilayah kecamatan yang ada di kabupaten Dompu pasti ada Polsek, yang melindungi dan menangani masalah yang ada di tiap kecamatan. Akan tetapi APH yang ada di tiap kecamatan lebih-lebih Kapolsek sibuk dengan diri sendiri sehingga masyarakat dan pemuda terbengkalai.
“(Narkoba minuman keras) yang ada di tiap kecamatan semakin menjadi, hal ini terjadi akibat kepolisian tidak serius dalam menangani persoalan yang ada. Narkoba di setiap kecermatan seperti orang menjual sayuran,” imbuhnya.
Tuntutan aksi, Segera tangkap dan adili Pelaku kriminalitas, Berantas narkoba di kabupaten Dompu, Evaluasi Kapolsek (Polsek) di Kabupaten Dompu. (Red)