Peringati Harla LMND ke 24, EK-LMND Kabupaten Bima Mengajak Seluruh Elemen Bahas Issu Pendidikan Politik
Sasambotimes, Kabupaten Bima- Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND) Kabupaten Bima, minggu (09/7) melakukan Kegiatan Simposium pendidikan dengan mengundang beberapa Stakeholder yang ada sebagai narasumber, mulai dari perwakilan DPRD Kabupaten Bima, Kadis Disdikbudpora Kabupaten Bima dan Pemerhati pendidikan untuk memilah persoalan pendidikan, Mulai dari kualitas dan kuantitas pendidikan, biaya pendidikan dan politik anggaran, penyerapan tenaga kerja dan sampai pada kebijakan beasiswa pendidikan.
Ketua Lmnd kabupaten Bima M. Fikriyadin menyampaikan Mengingat Hari Lahir LMND ke-24 Tahun yang bertepatan pada 9-11 Juli 2023 ini LMND akan genap berusia 24 tahun, sungguh usia dan perjalanan yang cukup panjang untuk berdirinya sebuah organisasi. Maka dalam kesempatan Harla ke 24 ini LMND akan
menjadikan ini sebagai jembatan transformasi LMND menuju organisasi yang mandiri, modern dan terbesar di Indonesia.
Bentuk transformasi yang di lakukan LMND adalah menghasilkan satu gagasan besar tentang masa depan pendidikan nasional Indonesia melalui, Blue Print Pendidikan.
Oleh karena itu Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi akan mengadakan Peringatan Harla LMND ke 24 dengan Tema “Pemilu 2024 Masa Depan Pendidikan Nasional”, dengan Harapan Pendidkan Indonesia akan menjadi Lebih Baik di masa depan baik secara Kualitatif maupun Kuantitatif.
Maka dari itu, pada momen pesta demokrasi tahun 2024 yang akan datang isu pendidikan harus dijadikan isu strategis di perbincangkan. Dan kami mengajak seluruh elemen masyarakat, organisasi mahasiswa, para eksekutif-legislatif dan bahkan para Figur yang dicalonkan agar di politik 2024 yang akan mendatang bersama-sama mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan, biaya pendidikan dan politik anggaran pendidikan yang merata dan transparan, kesejahteraan tenaga pendidik (Guru Honorer dan Sukarelawan) dan ketersediaan media teknologi merata.
Dengan demikian, pesta demokrasi yang akan datang dapat dirayakan dengan riang gembira yang penuh dengan narasi-narasi kerakyatan. Percakapan antar calon maupun para relawan pun tidak lain adalah pertarungan gagasan dan solusi atas persoalan-persoalan yang dialami bangsa ini khususnya isu pendidikan. Harapan itulah yang diinginkan oleh segenap rakyat Indonesia, praktek politik yang mendewasakan dan menyehatkan proses demokrasi kita. (red)