Peristiwa

Warga Protes Penebangan Kayu di Lokasi Mata Air

Sasambotimes, Mataram- Sejumlah kubik kayu ditemukan oleh warga diduga di tebang di kawasan hutan di lokasi mata air So Panca Desa Kawinda Nae, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima.

Kepala KPH Tambora dikonfirmasi minggu (21/7) membenarkan kaitan penemuan sejumlah kubik kayu tersebut dilakukan di luar kawasan hutan dan jauh dari mata air.

“Kalaupun dilakukan didalam dan diluar (penebangan) kayu tersebut harus melewati surat kuasa dan rekomendasi dari kepala desa setempat jadi penebangan kayu tersebut tidak persis di titik mata air,”ujarnya

Andar menjelaskan terkait penemuan kayu tersebut untuk sementara pihaknya belum mengeluarkan berita acara dan sejumlah kayu tersebut milik pengusaha perorangan.

“Di bawa kemana nya kita tidak tahu itu punya pengusaha takutnya kita salah sebut, di bawa ke Bima taunya di bawa ke Mataram,”tegasnya.

Untuk diketahui sejumlah kubik kayu tersebut ditemukan setelah aksi protes warga karena penebangan dilakukan di sekitar lokasi mata air desa So Kapanca Desa Kawinda Nae, Kecamatan Tambora.

“Terkait ijin mana ada pihak KPH yang beri ijin biar tidak salah paham crossing itu tes potensi kayu dan disebut gunakan SPPT fiktif itu tidak benar? penebangan itu diluar kawasan hutan,”sambungnya.

Sementara pihak KPH Tambora menyebut terkait ijin penebangan telah mengantongi bap (crossing) dari pemerintah pemdes setempat.

“Sudah keluar bap crossing di berikan ijin oleh kades Kawinda Nae, Intinya diluar kawasan, ada surat rekomendasi dari desa kita layani,” tandasnya.

Tak hanya itu diketahui terkait ijin penebangan tersebut melibatkan TNI Polri dan KPH, warga merasa keberatan penebangan tersebut dapat merusak mata air.

Kendati berita acara belum ditandatangani oleh pihak KPH, ijin dan (crossing) sejumlah kubik kayu tersebut di temukan di sekitar lokasi mata air warga merasa dirugikan dengan aksi penebangan sejumlah kayu tersebut. (Red)

PERLU DIBACA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button