HukrimKabupaten BimaPeristiwa

Bentrok Antar Desa Cenggu VS Renda Kembali Memanas 1 Warga Kena Tembakan Peluru

Sasambotimes, Kabupaten Bima- Konflik antar desa di Kecamatan Belo Kabupaten Bima desa Cenggu dan desa Renda kembali memanas, sebelumnya bentrok antar desa tersebut memanas pada Sabtu (23/12/2023) malam.

Diketahui, dalam peristiwa tersebut, satu orang warga desa Renda bernama Julasi (30), tewas akibat terkena tembakan senjata api rakitan pada bagian dada.

Aparat kepolisian Polres Kabupaten Bima BKO Satbrimob Polda NTB Satbrimob Bima melakukan penjagaan intensif di pemukiman warga Cenggu antisipasi penyerangan yang dilakukan warga.

Bentrok kembali memanas pada minggu (31/12) siang polisi kembali siaga perketat penjagaan dengan senjata lengkap di perbatasan desa Cenggu vs Renda.

Sebelumnya, pada Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri dan Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo menyambangi keluarga korban di Desa Renda, Kabupaten Bima, Kamis (28/12).

Bupati Bima meminta warga mempercayakan penanganan kematian korban saat bentrokan kepada polisi.

“Saya meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Renda dan pihak keluarga almarhum agar menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian,” kata bupati Bima Indah Damayanti Putri dikutip, minggu (31/12).

Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo berharap kejadian yang sama tidak terulang lagi, baik di Desa Renda maupun desa lainnya. “Kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Renda, percayakan kepada kami,” katanya.

Bupati Bima mengimbau agar masyarakat dan pihak keluarga dapat menahan diri serta tidak mudah terprovokasi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kami akan mengusut tuntas permasalahan ini dan akan menindak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.  Siapapun pelaku maupun otak terjadinya selisih paham kedua desa sehingga satu orang menjadi korban,” tegasnya

“Saya selaku Kapolres Bima akan mengusut tuntas kasus ini dan menindak secara hukum yang berlaku kepada siapapun pelakunya,”tegasnya.

Dia mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoaks yang belum tentu kebenarannya, sehingga menimbulkan perselisihan.

“Bantu kami, berikan informasi sekecil apapun kepada kami dan bisa langsung menemui saya di Mapolres Bima,” ucapnya.

Peristiwa bentrok tersebut kembali kembali memanas pada minggu siang yang mengakibatkan satu warga desa Renda terkena tembakan di kaki bagian kiri dan berujung blokade jalan.

Diketahui, Bentrok antar warga ini sebelumnya sempat mereda dan kembali bentrok disertai blokade jalan.

Berbagai upaya sudah dilakukan pihak kecamatan bersama kepolisian untuk meredam bentrokan ini. Salah satunya pendekatan kepada tokoh-tokoh berpengaruh dari kedua desa.

Kapolsek Belo AKP Julkifli membenarkan kejadian bentrok tersebut, Kapolsek Belo mengatakan solusi antaran lain Hormati proses hukum yg dilakukan oleh penyidik polres Bima yg saan ini sedang berkerja keras dalam proses perkara yang ada saat ini.

“Sama- sama kita beri pemahaman terhadap warga untuk menahan diri, dan jangan termakan isu-isu yang dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” Kata Kapolsek Belo dikonfirmasi via whatsapp minggu 31 Desember 2023.

AKP Julkifli mengatakan saya sendiri senantiasa berkoordinasi dgn tokoh-tokoh dari desa Renda untuk selalu menjaga situasi yg Kondusif di wilayah Belo khususnya renda dan cenggu dan pada umumnya kecamatan Belo.

“Untuk korban memang ada satu warga Renda namun saya belum tahu lokasinya atau posisi terkena tembakannya dan siapa yg nembak saya belum tahu, anggota sedang dilapangan mengumpulkan info,” Ungkapnya.

Diketahui, pada bentrokan sebelumnya pada pekan lalu, satu warga dilaporkan tewas dan satu terluka. Ada yang ditembak dengan senjata api rakitan, ada yang menyerang dengan busur panah.

Tiga rumah warga juga ludes dibakar. Sementara aparat kepolisian masih bersiaga dilokasi dengan senjata lengkap.

Sementara Camat Belo Ruyani mengatakan upaya ini belum membuahkan hasil. Warga tetap saja saling serang ketika ada kesempatan.

“Mediasi sudah sering kita lakukan, tapi tetap bentrok lagi. Kalau sudah jatuh korban jiwa meninggal sulit, mereka mundur dulu atur strategi kemudian bentrok lagi, selalu begitu,” tutupnya. (Red)

PERLU DIBACA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button