DompuMataramPeristiwa

Khairul Akbar Sebut Kasus PMK di NTB mengalami Penurunan

Vaksinasi PMK UPTD Kecamatan Dompu. (Foto : Ikbal sasambotimes/ist)


Sasambotimes, Mataram– Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Nusa Tenggara Barat mencatat sebanyak 116.552 ekor sapi sudah dinyatakan sembuh dari penyakit mulut dan kuku (PMK) setelah dilakukan penanganan oleh petugas bersama peternakan dinyatakan menurun.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengendalikan penyebaran PMK, seperti melakukan penyemprotan disinfektan kandang ternak, dan memperbarui laporan kasus harian melalui iSIKHNAS atau sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang mutakhir.

Seperti diketahui, Pemerintah terus berupaya menekan penularan penyakit ini terutama di provinsi dengan penyumbang kasus konfirmasi PMK terbesar, yaitu Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah sapi terbanyak dengan terkonfirmasi PMK.

Kemudian di NTB dalam rillis resmi dikutip dari laman (kementerian pertanian) sejak puncak kasus tanggal 26 Juni 2022 sebanyak 13.518 ekor dengan jumlah kasus per tanggal 5 Agustus 2022 sebanyak 476 ekor atau turun sebesar 96,48% dari puncak kasus.

Rata-rata perbandingan jumlah ternak sembuh terhadap ternak sakit PMK sebesar 61,98%, sedangkan rata-rata perbandingan jumlah ternak mati terhadap ternak sakit PMK sebesar 1,07%, hal tersebut masih terkendala dalam dalam penangan seperti

Upaya vaksinasi sapi disebutkan masih dihadapkan pada beberapa kendala, seperti masih adanya peternak yang menolak vaksinasi, dan masih kurangnya sumber daya manusia yang akan melakukan vaksinasi, terutama di daerah-daerah tertentu. Sebab, petugas harus mendatangi peternak satu per satu.

“Kami juga kesulitan melakukan vaksinasi di Pulau Sumbawa, karena sistem pemeliharaan sapi di sana dilakukan dengan cara melepasliarkan di alam bebas. Beda dengan di Pulau Lombok, sapi dipelihara di dalam kandang,” kata Kadisnakewan dikutip antaranews (22/10).

Kegiatan vaksinasi melibatkan sebanyak 1.115 petugas yang tergabung dalam 284 tim terpadu, di mana personel dari Pemerintah Provinsi NTB sebanyak 15 orang.

Untuk diketahui, kegiatan vaksinasi  Kementerian Pertanian sudah memberikan sebanyak 1.178.526 dosis kepada NTB. Dari total jumlah dosis vaksin tersebut, sudah terealisasi sebanyak 936.699 dosis dari populasi sapi di NTB, sebanyak 1,4 juta ekor.

Untuk rinciannya sebanyak 1.629 ekor sapi yang belum sembuh tersebar di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 37 ekor, Dompu 423 ekor, Bima 1.154 ekor, dan Kota Bima sebanyak 15 ekor.

“Sementara data sapi yang mati akibat PMK sebanyak 231 ekor, dan sapi yang sakit kemudian dipotong bersyarat sebanyak 264 ekor.” Imbuhnya

Selain itu, pembatasan pergerakan hewan rentan dan penerapan bio security yang ketat, melakukan pengobatan ternak yang sakit, monitoring dan evaluasi ke kabupaten/kota, serta kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Ada juga vaksinasi ternak sebagai upaya untuk pengebalan sapi dari penyakit,” ujarnya. (Red)

PERLU DIBACA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button